Director: David F. Sandberg
Writer: Eric Heisserer
(screenplay)
Rating: PG-13 (for terror
throughout, violence including disturbing images, some thematic material, and
brief drug content)
Genre: Horror, Suspense
Stars: Teresa Palmer, Gabriel
Bateman, Maria Bello
Ratings:
IMDb: 6,5/10
Rotten Tomatoes: 6,3/10
PordNiar: 8/10
Sinopsis
Sebagian orang merasa takut
dengan kegelapan. Karena dalam kegelapan, kadang memunculkan pikiran-pikiran
aneh yang mengerikan. Namun, apa jadinya kalau keanehan itu bukan sekadar ada
dalam pikiran?
Seorang anak lelaki bernama
Martin (Gabriel Bateman) mengalaminya. Dia melihat sesuatu yang menyeramkan di
rumahnya saat gelap. Namun jika cahaya dinyalakan, maka makhluk itu akan
menghilang. Makhluk itu berkeliaran di rumahnya. Menakutinya. Menyakitinya. Dan
yang lebih mengejutkan, makhluk itu adalah Diana, teman dari sang ibu.
Karena ketakutan, Martin
mendatangi kakak angkatnya, Rebecca (Teresa Palmer) dan meminta pertolongan. Dari
sana dimulailah perjalanan mereka mencari tahu siapa sebenarnya Diana.
Penyelidikan yang kemudian mengarahkan mereka pada masa lalu sang ibu yang
mengejutkan.
Seru lho filmnya. Horror,
thriller, romance, dan dramanya seimbang. Dapet semua kerennya!!
Review
Termasuk film baru. Yang mendapat
rating dikit dari imdb. Diproduseri salah satunya oleh James Wan, sang bapak
film horror yang menyutradarai film horror booming semacam Conjuring dan
Insidious. Awal film dibuka dengan seorang pekerja yang melihat penampakan
Diana di kantornya. Makhluk itu bahkan tidak segan untuk membunuh sang pekerja.
Kenapa dia membunuhnya?
Alasannya akan segera kita
temukan saat menonton alur selanjutnya. Seorang ibu, Shopie, diperankan oleh
Maria Bello, yang depresi, baru-baru ini telah kehilangan suaminya tanpa
kejelasan. Dia hidup sendiri mengurus seorang putera yang masih kecil, yaitu
Martin. Rumahnya selalu dalam keadaan gelap. Katanya, temannya yang bernama
Diana menyukai tempat yang gelap.
![]() |
Shopie (Maria Bello) |
Tentu saja Martin menjadi takut
dan memilih untuk tinggal dengan kakak angkatnya, Rebecca. Tak disangka,
Rebecca yang penampilannya metal dan seolah tidak bisa mengurus dirinya sendiri
itu mau mendengarkan keluhan sang adik dan mengajaknya tinggal bareng. Gadis
itu paham betul perasaan adiknya. Karena toh dulu semasa kecil, dia juga pernah
bertemu dengan Diana. Dia merasakan ketakutan yang sama dengan sang adik
sekarang. Maka dari itu secepat mungkin dia memilih untuk keluar dari rumah
itu.
![]() |
Rebecca (Teresa Palmer) |
Rebecca itu memiliki seorang gebetan,
Bret (Alexander DiPersia) yang sangat mencintainya. Namun sayangnya, gadis itu
tidak ingin berkomitmen lebih jauh. Tetapi demi merebut hati Rebecca, Bret pun
terus membantunya menyelesaikan permasalahan dengan ibu dan adik angkatnya.
![]() |
Bret (Alexander DiPersia) |
Shopie rupanya tidak terima jika
Martin tinggal di tempat lain. Selama ini wanita itu merasa bahwa Rebecca telah
meninggalkannya. Dia sangat sedih dan berharap hal itu tidak terjadi lagi pada Martin.
Hanya sayang, dia masih bersikeras mempertahankan makhluk bernama Diana itu
dalam pikiran dan rumahnya.
Sebenarnya Shopie merasa Diana
hanyalah masa lalu. Dan bukan lagi sahabat yang harus dituruti segala
keinginannya. Diana telah membuat hidupnya menderita. Diana bahkan menyakiti
orang-orang di sekitarnya. Terlebih Diana tidak lagi berasal dari dunia ini.
Tetapi dia tak bisa begitu saja lepas dari Diana. Wanita itu adalah
satu-satunya pengikat bagi Diana untuk terus berada di dunia ini. Akibatnya, Diana
berusaha keras mengandalikan Shopie, hingga wanita itu sering tidak mau
mendengar siapapun. Semua usaha menyingkirkan Diana terasa mustahil jika Shopie
terus keras kepala.
![]() |
Martin (Gabriel Bateman) |
Bagaimana akhir dari kisah ini?
nanti saya bagikan spoilernya. Bagi yang tidak berkenan membaca,ya jangan
dibaca. Tinggal ditonton saja.
Film ini menghadirkan ketegangan
yang cukup intens. Aura gelap yang tersaji hampir di sepanjang cerita membuat
saya bergidik ngeri. Saya sendiri bukan penikmat film horror. Lalu apa yang
membuat saya tertarik dengan film yang jelas-jelas berlabel horror ini?
Karena sesungguhnya ada konflik
psikologis di sini. Seorang yang kehilangan ketenangan jiwa, tak pernah bisa
melepaskan pikirannya dari seseorang di masa lalu, yang tanpa dia inginkan
masuk begitu saja ke dalam hidupnya. Anggaplah sejak saat itu dia apes seumur
hidup. Saya ingin tahu bagaimana penyelesaian konfik ini. Bagaimana jalan
keluar dari masalah psikologis kemudian bercampur dengan hal-hal supranatural?
Hasil racikan solusinya memang
bukan hal yang luar biasa. Tetapi bagi saya, itu adalah bomb twist yang tidak
hanya menyelesaikan seluruh persoalan, tetapi juga meledakkan keironisan.
Sekaligus membuat baper dengan efek nyesek yang ditimbulkannya. Unsur suspense
yang terbangun menjadi antara sia-sia dan tidak.
Belum lagi bumbu romance yang oke
banget menurut saya. Memang kita tidak bisa melihat isi hati hanya dari
penampilannya saja. Brett ini kelihatannya cowok nakal dengan rambut gondrong
dan tampang galak. Tetapi dia gigih ingin merebut hati sekeras milik Rebecca. Dari
semula dia ingin Rebecca terkesan, sampai pada akhirnya dia menolong karena
memang peduli.
Namun Rebecca sejak awal sudah
tidak mau berkomitmen. Apalagi dengan datangnya sang adik yang sangat butuh
perlindungan. Seolah dia tidak bisa memikirkan hal yang lain lagi. Senang
sekali melihat perkembangan hubungan mereka berdua. Meski awalnya sebal dengan Rebecca
yang seolah menggantung Bret tapi terus memanfaatkannya.
Pada akhirnya, wanita selalu
begitu. Perhatikalah keluarganya, maka dia akan memperhatikanmu. Ini yang bikin
saya baper. Belakangan, setelah melihat Ezra Miller dan Johnny Depp versi
gondrong, saya jadi suka cowok-cowok semacam itu. Terlihat sekali ketulusan
seorang yang mencintai. Serta ketulusan seorang ibu.
Kira-kira masa lalu seperti yang
membuat Diana terus mengikuti sang ibu yang adalah sahabat masa lalunya?
Bagaimana penyelesaian film ini? berikut adalah spoilernya. Jangan dibaca kalau
ingin menikmati filmnya lebih dulu. Kalau belum nonton tetapi ingin tahu
bocorannya, sebaiknya jangan deh. Nonton ini seru kok. Nggak ada ruginya.
Spoiler alert!!
Ternyata Shopie dan Diana memang
pernah bertemu di sebuah rumah sakit jiwa semasa mereka kecil. Diana yang
memiliki kelainan pada kulitnya memang tidak bisa terkena sinar matahari. Shopie
pun punya riwayat depresi yang membuatnya harus dirawat sementara. Saat itulah
dia bertemu Diana.
Namun ternyata mereka tidak
bersahabat. Diana lah yang ingin berteman dengan Shopie. Dia selalu mendoktrin
Shopie bahwa mereka bersahabat. Namun suatu saat Diana mengamuk dan para dokter
mencoba menenangkannya. Namun percobaan penenangan itu gagal dan Diana
meninggal. sejak saat itu Shopie diikuti oleh roh Diana, hingga dia berumah
tangga dan memiliki anak.
Sosok Diana bisa tinggal di dunia
karena pikiran sang ibu yang mengikatnya. Sehingga dia terus memikirkan bahwa
seolah-olah Diana adalah sahabatnya yang masih hidup dan ingin melindunginya. Diana
pun mencegahnya untuk meminum pil penenang yang diberikan dokter. Karena jika
pikirannya tenang dan jernih, Diana akan lenyap. Hal itu berkelanjutan hingga
menghacurkan rumah tangganya. Anak angkatnya pergi ditakuti oleh Diana. Lalu
suaminya pun dibunuh oleh Diana di tempatnya bekerja, yang sempat saya
ceritakan di awal. Lalu kini, dia tidak mau lagi anak lelakinya juga ikut pergi
karena ulah Diana.
Shopie lantas mulai sadar saat Rebecca
menginap di rumah bersama Bret. Dia menyaksikan sendiri Diana mulai mencoba
meneror mereka. Dia berusaha menolong tetapi tidak berdaya. Lalu satu-satunya
cara adalah dengan jalan pintas satu-satunya yang bisa dia pikirkan. Dia kemudian
mengambil pistol dan menembak kepalanya sendiri. Tepat saat Diana nyaris
membunuh Rebecca.
Lalu Diana menghilang. Sebagai gantinya,
Shopie pun tewas.
Rebecca hanya bisa meraung dan
mencoba menenangkan Martin. Kini dia harus mulai mengatur kehidupannya agar
lebih baik supaya bisa mengasuh sang adik. Untunglah ada Bret yang bersedia
melindungi mereka. Rebecca kemudian luluh terhadap ketulusan hati Bret dan mau
menerimanya. Setegar-tegarnya cewek pasti memiliki saat-saat lemah. Dan di
situasi apapun, Bret selalu menemainya. Hal itu pasti akan membuat Rebecca mencintainya
selamanya.
Itulah kenapa saya bilang semua
aspek dalam film ini kena banget di hati saya. Pengorbanan seorang ibu, dan
seorang lelaki yang tulus mencintai gebetannya dan bertahan hingga akhir. Film
ini sukses meraih pula hati saya.
Delapan bintang!!!
0 comments:
Post a Comment