Review Film : El Cuerpo/ The Body (2012)

Friday, 30 December 2016





Director: Oriol Paulo
Writer: Oriol Paulo (screenplay) Lara Sendim (screenplay)
Rating: G
Genre: Thriller, Mystery, Suspense, Psychology
Stars: Jose Coronado, Hugo Silva, Belen Rueda, Aura Garrido
Ratings:
IMDb: 7,5/10
Rotten Tomatoes: 3,8/5

PordNiar: 9/10






Sinopsis 

Alex (Hugo Silva) baru saja kehilangan istrinya, Mayka Villaverde (Belen Rueda), yang mendadak meninggal karena serangan jantung. Banyak yang mencoba menghiburnya. Di lain sisi, terjadi sebuah kecelakaan yang melibatkan penjaga kamar mayat. Sebelum ditabrak sebuah taksi dan mengalami koma, penjaga itu rupanya tengah buru-buru berlari seperti dikejar sesuatu. Kemudian diketahui pula, pada malam itu, salah satu mayat menghilang. Mayat itu adalah mayat Mayka.

Ada banyak dugaan dibalik hilangnya mayat tersebut. Alex bahkan dibuatnya pusing tujuh keliling. Belum lagi karena penyelidikan berikutnya mengarah padanya. Dan menimbulkan kecurigaan bagi polisi atas penyebab meninggalnya wanita itu.

Mayka adalah seorang kaya raya yang bisa melakukan apa saja dengan kekuasannya. Bahkan suaminya pun tak bisa berkutik dan tertekan dengan semua keinginan istrinya. Karena jika Alex berani macam-macam, istrinya tidak segan-segan memecatnya dari perusahaan. Hal itu membuat Alex diam-diam menjalin hubungan dengan gadis yang jauh lebih muda darinya. Untuk pertama kalinya lelaki itu merasakan jatuh cinta setengah mati.

Kemudian seorang detektif yang juga pernah kehilangan istri dengan cara yang tragis, Jaime Pena (Jose Coronado) mulai menyelidiki hilangnya mayat tersebut. Dia semakin mencurigai Alex karena pada malam hari selang beberapaa jam semenjak istrinya meninggal, dia justru pergi dari rumah.

Perlahan, seiring penyelidikan, datanglah teror-teror yang menghantui Alex. Seperti surat dan pesan singkat yang hanya diketahui istrinya, hingga panggilan telepon dari nomor ponsel istrinya. Kilasan masa lalu tentang hubungannya dengan sang istri pun sedikit demi sedikit terkuak, hingga bagaimana kisah perselingkuhannya dengan gadis yang juga mahasiswanya sendiri; Carla Miller (Aura Garrido).

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mayat itu benar-benar hilang, atau sebetulnya, melarikan diri?
Film ini bagus banget. Twistnya bener-bener super gila!! Saya banyak terkecoh dengan alur cerita dan kesimpulan sesat yang coba dibenamkan film ini dalam benak saya. Recommended!!



Review

Lagi-lagi nonton film Spanyol dan kembali terkesan.  Adegan awalnya langsung terasa mencekam dan mengerikan. Sekaligus membuka misteri untuk keseluruhan cerita. Mayat yang hilang atau kabur (?) ini begitu misterius dan penuh tanda tanya. Apalagi saat cctv rumah mayat semuanya mati bersamaan kecuali di bagian resepsionis, tempat si penjaga yang juga meruapakan saksi kunci berjaga. Hal itu seolah disengaja untuk membuat kejadian menjadi kabur kebenarannya.

Alex 

Alex, yang mayat istrinya mendadak hilang setelah meninggal beberapa jam sebelumnya, sayangnya sedang berada di tempat yang tidak tepat ketika kejadian berlangsung. Malam harinya dia langsung pergi ke rumah kekasih gelapnya, Carla, dengan motor hadiah dari sang istri. Detik itu juga saya merasa orang ini tidak beres dan langsung muak. Meskipun kemudian diceritakan secara tersirat bahwa sebenarnya dia membenci istrinya yang terlalu superpower itu, tetapi pengkhianat tetaplah licik dan tidak mudah disukai apapun alasan dibaliknya. Sejak itu saya menduga bahwa jangan-jangan dialah yang sengaja membunuh Mayka entah bagaimana caranya.



Saat sedang bersama Carla, dia dihubungi detektif Jaime, yang mengabarkan hilangnya mayat Mayka. Dia diminta datang ke kantor polisi saat itu juga. Carla ikutan panik, karena ternyata memang dia tahu bahwa lelaki itu yang membunuh istrinya. Kemudian Alex pergi ke rumah mayat dan menjadi saksi. Saat itu mulai muncul kejadian-kejadian aneh, seperti listrik yang padam dan suara benda keras yang jatuh. Hal itu membuat Alex ingin tahu dan berjalan memasuki kamar penyimpanan mayat. Di sana dia menemukan laci penyimpanan maat istrinya yang kosong, namun hanya berisi sebuah tas. Dia lalu menemukan sebuah botol racun kecil. Betapa kagetnya lelaki karena racun itulah yang dia pakai untuk membunuh istrinya. Racun yang perlahan akan menghentikan fungsi jatung setelah delapan jam masuk ke dalam tubuh, dan kemudian akan membuat seseorang mati seolah-olah terkena serangan jantung.

Mayka

Jaime mulai mencurigai Alex dengan modus menghilangkan mayat untuk menghindari otopsi yang bisa mengungkap kasus pembunuhan. Apalagi saat menemukan racun itu, Alex diam-diam menyembunyikannya di salam saku celananya. Dia mulai merasa ketakutan karena tidak ada seorang pun yang tahu tentang racun itu selain dirinya. Saya terpaksa menghilangkan kecurigaan pada Carla karena cewek itu terlihat berusaha keras untuk membantu Alex.

Carla

Meskipun pace film ini agak lambat, tetapi keagresifan dan kekasaran sang detektif pun membuat tensi film ini meninggi. Saat menemukan racun yang disimpan diam-diam di Alex, Jaime nyaris saja mengahajarnya. Tetapi ternyata Jaime tidak sekadar emosian.

Jaime

Dia terus mencecar Alex agar mau mengakui kejadian yang sebenarnya, tetapi lelaki itu terus menyangkalnya. Yang dia yakini sekarang hanyalah Mayka sudah menjadi hantu atau mungkin juga sebenarnya masih hidup dan berusaha membalas dendam kepadanya. Tetapi lama kelamaan, setelah ditahan sementara di kantor, menerima teror-teror tentang hal yang hanya diketahui istrinya, dan kekhawatiran bahwa Mayka memang masih hidup dan telah mencelakai Carla, dia mengakui segalanya. Alex mengaku membunuh istrinya dengan racun karena desakan dari Carla yang minta dinikahi. Tetapi dia menyangkal telah mencuri mayat istrinya. Dia pun membeberkan dugaan bahwa istrinya masih hidup.



Dan dia ingin para polisi segera ke rumah Carla karena saat menelepon tadi, terdengar suara mobil yang mengebut dan diikuti suara ponsel yang terlempar. Dia sangat mencintai dan khawatir terhadap Carla. Polisipun mulai menyelidiki ke alamat yang dimaksud lelaki itu.



Sementara teror terus berlanjut, dengan kondisi Alex yang sudah mulai bingung dan ketakutan, Jaime terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan pembunuhan berencana serta motif dan dugaan pencurian mayat. Dua sdut pandang yang saling bertentangan membuat intensitas sepanjang film tetap terjaga. Alex akhirnya merasa bingung dengan dirinya sendiri, karena hanya dia yang merasakan teror sementara para detektif dan polisi sama sekali tak melihat ada yang aneh. Dia terjebak dalam pikirannya sendiri, tentang dugaan bahwa istrinya sebenarnya masih hidup dan ingin membalas dendam dan merusak hidupnya. Sementara dari sudut pandang Jaime yang pernah kehilangan istri yang dicintainya, tak bisa begitu saja melepaskan kecurigaan dari lelaki yang tega membunuh istrinya sendiri.



Hingga satu per satu twist mulai ditebarkan. Memutarbaliknya ke segala hal, dan bermuara pada masa lalu yang kelam. Betapa terkejutnya Alex saat polisi menyatakan bahwa mereka tidak menemukan sedikitpun jejak Carla di alamatnya. Bahkan tak ada tetangga sekitar yang mengaku mengenal gadis itu. Lalu yang tak kalah mengejutkan, penonton yang semula tanpa sadar mengikuti pola pikir Alex yang mengira istrinya entah bagaimana bisa selamat dari racun mematikan itu, mulai meragu. Timbul pertanyaan; apakah lelaki itu sebenarnya waras?



Karena dengan tersirat, Jaime seakan memberitahukan bahwa Carla itu tidak nyata. Dari sana penonton beralih menduga bahwa Alex mungkin saja menderita kelainan mental, semacam double identity ataupun schizophenia. Apalagi saat terungkap keberadaan mayat istrinya yang hilang, yang dikubur di suatu hutan. Makin yakinlah penonton bahwa Alex hanyalah berhalusinasi semata, dengan bukti itu, polisi meyakini bahwa memang Alex lah yang membunuh sekaligus mencuri mayat Mayka untuk menghindari prosedur otopsi.



Pada awalnya ekspektasi saya tidak muluk untuk film ini, apalagi saat saya berpikir bahwa memang Mayka berhasil lolos dari kematian dan membalas dendamnya, seperti film Gone Girl. Karena film thriller psikologis begini yang diandalkan salah satunya adalah twist, jadi kalau ada kejutan yang sama seperti di film lain, saya jadi tidak berselera lagi menontonnya. Untungnya The Body mengubur semua sangkaan itu. bagi saya ini adalah twist terkeren karena merupakan hal baru bagi saya pribadi.



Keunggulan film tidak hanya di cerita yang penuh kejutan, tetapi juga acting para pemainnya yang mengecoh. Tentu saja, mereka bisa memainkan sudut pandang mereka masing-masing dengan baik. Sudut pandang yang tak akan pernah bisa dimengerti oleh orang lain. tak jarang menimbulkan kesalahan persepsi bahkan bagi diri mereke sendiri. bertemu lagi dengan Belen Rueda setelah nonton The Orphanange. Kali ini dia jadi antagonis dengan kehidupan glamor tetapi tetap penuh misteri. Membuatnya mudah dibenci tapi secara mengejutkan juga membuat penonton merasa berpihak padanya. Hugo Silva pun berhasil mengeksekusi karakternya. Penonton bisa dengan mudah mengikuti laju pikirannya dan ikut terjebak di dalamnya. Dia adalah lelaki brengsek yang berselingkuh, tapi di lain sisi dia ingin membebaskan diri dari situasi sulit tetapi dengan cara yang sangat salah.



Namun apakah cerita selesai sampai di situ saja saat Alex mulai merasa dia berdelusi? Tentu saja tidak, makanya saya mengatakan bahwa film ini, sejauh ini, punya twist ending yang super nendang dan bikin saya melongo parah. Ada kenyataan lain di balik itu semua. Tentu yang tak akan terbayang oleh siapapun. Setelah kita diajak berputar-putar menggali kepribadian Alex, yang lantas membuat kita puas dan tercengang saat menyangka dia berhalusinasi bahkan nyaris gila, ternyata kita belum tahu dan belum menemukan apa-apa. Ada kepribadin lain yang lupa kita gali, dikecoh oleh alur misterius dan mencekam, serta diombang-ambingkan oleh permainan sudut pandang.

Rahasia akhirnya akan saya berikan di sesi spoiler. Tetapi saya sangat menyarankan untuk menonton terlebih dahulu filmnya sebelum tahu bocorannya, karena seperti film suspense thriller lainnya, jika twist sudah bocor, tidak akan ada gunanya lagi menonton.



Spoiler alert!!

Jadi begini kisahnya dari awal. Sang penjaga bingung tiba-tiba cctv di ruang mayat dan sekitarnya mendadak mati, dia memeriksa dan menemukan sebuah laci mayat telah terbuka namun kosong. Dia sempat melihat bayangan hitam yang berkelebat dan ada mayat Mayka yang bersandar di dinding lift. Saat itulah sang penjaga ketakutan setengah mati dan lari tunggang langgang hingga tertabrak taksi dan koma.



Dan ternyata bukan mayat itu yang masih hidup tetapi ada seseorang yang sengaja mengambilnya. Hal ini diungkapkan langsung oleh pelakunya di akhir scene. Dia langsung memeberitahukannya pada Alex dan sengaja mencurinya untuk menakut-nakutinya. Begitupun teror dan segala hal buruk yang menimpanya di kantor detektif bukanlah ilusi Alex belaka. Melainkan kenyataan yang sengaja diciptakan pelaku untuk membuat lelaki itu terkesan gila dan bisa melakukan tindak kriminal apa saja, pelaku ingin lelaki itu dihukum seberat-beratnya.



Dan pelakunya adalah... yap, sang detektif Jaime yang telah kehilangan istrinya. Dia  ingin membalas dendam atas sebuah perbuatan yang lagi-lagi bikin shock; bertahun-tahun silam saat dia sedang dalam perjalanan bersama istri dan anak perempuannya, mobil mereka ditabrak oleh sepasang suami istri mabuk. Mereka sebenarnya punya kesempatan untuk menyelamatkan istri Jaime, tetapi pasangan suami istri itu memilih lepas tanggung jawab dan kabur. Jaime masih mengingat jelas wajah keduanya. Mereka adalah Alex dan Mayka.



Rupanya putri kecil Jaime juga selamat dan berhasil mengingat plat nomor mobil yang menabrak mereka. Selanjutnya Jaime melakukan investigasi dan tahu bahwa tidak mungkin dia menuntut hukuman pada orang yang punya segalanya. Maka dia membuat rencana. Dengan putrinya, Eva Pena, dia menyelidiki kehidupan suami istri itu dengan detail dan tahu bahwa ALex nyatanya tertekan hidup dengan Mayka. Jaime berpkir jika hukum tidak bisa menjerat mereka, maka dia yang akan membalasnya sendiri.



Rencana diawali dengan pertemuan Eva dengan Alex. Ya, putri kecil detektif itu sudah tumbuh besar dan sangat cantik. Dia juga sama mendendamnya dengan sang ayah atas kematian ibunya. Maka dia bersedia membantu rencana ayahnya. Seolah tanpa sengaja, dia diam-diam menggunakan pesonanya untuk merayu Alex, yang akhirnya tunduk dan menjalin cinta dengannya. Tugas Eva adalah membuat si lelaki mencintai dirinya dan meminta sang lelaki untuk menikahinya. Secara tidak langsung, sang gadis telah membuat Alex memiliki niat jahat kepada istrinya, karena dia tahu betul tidak akan bisa lepas dari istrinya selama wanita itu masih hidup.


Untuk melaksanakan rencana itu Eva menyamarkan identitasnya menjadi sosok bernama Carla Miller, pacar gelap dari Alex selama ini. Dia yang dikira sudah mati karena tertabrak, padahal sudah terbang kembali ke luar negeri tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Tak ada yang tahu keberadaannya termasuk para polisi dan detektif yang akrab dengan ayahnya. Mereka berhasil membuat Alexi tertekan dan ketakutan hingga lantas mengaku membunuh. Dan menjebaknya untuk mau tidak mau mengakui bahwa dia pulalah yang telah mencuri mayat istrinya. Acting meyakinkah Aura Garrido yang seolah-olah sedang ketakutan dikejar terror jelas menipu mentah-mentah para penonton. Saya yang sudah tidak lagi mencurigainya jadi sebel dengan kenyataan yang sebenarnya.



Lalu yang membuat endingnya luar biasa memuaskan adalah, bahwa Alex sempat meminum racun yang diberikan oleh Carla alias Eva padanya malam sebelumnya. Racun yang sama yang dia pakai untuk membunuh istrinya. Sejak saat itu, selama delapan jam racun akan menyebar dan menyerang jantungnya, hingga membuatnya terkena serangan jantung dan mati. Sang detektif yang genius sekaligus licik mengatur waktunya agar pas, dia ingin si lelaki tahu yang sebenarnya lebih dahulu sebelum akhirnya menderita kesakitan dan mati. Suka sama karakter detektif Jaime yang tenang dan bisa mengendalikan situasi. Dia merencakannya dengan sangat brilian dan rapi.  Oh ya, ada satu karakter yang menurut saya scene stealer banget, yaitu Agent Norma diperankan oleh Patricia Bargallo. Gayanya nyentrik dan slengean tapi keren!

Agent Norma (paling kanan)


Sembilan bintang berkilauan untuk film ini!! murni dari saya pribadi. Sama seperti buku ya, film juga malasah selera. 

3 comments:

Unknown said...

Gue baru nonton film ini dan bener2 ga nyangka sama ending nya

Unknown said...

Sama nih filmnya kaya film Korea judulnya "the Vanished". Ga tau siapa yg jiplak siapa. Cuma di film Korea itu, selingkuhan itu bukan anak si detektif. Tp adik kandung dr pacar si detektif. Di film Korea itu, detektifnya baru tunangan doank

Rahman Yusuf said...

Korea yg jiplak gan. Klo yg Spanyol itu versi originalnya