REVIEW FILM : VERTIGO (1958)

Friday, 21 October 2016




Director: Alfred Hitchcock
Writer: Alec Coppel (screenplay), Samuel A. Taylor (screenplay)
Rating: PG (for violence content)
Genre: Classic, Drama, Mystery & Suspense, and Romance
Stars: James Stewart, Kim Novak, Tom Helmore
Ratings:
IMDb: 8,4/10
Rotten Tomatoes: 8,8/10

PordNiar: 8/10






Sinopsis

Seorang detektif amerika bernama John ‘Scottie’ Ferguson memutuskan untuk pensiun dini. Dia merasa gagal saat menjalankan tugas. Penyakit vertigo dan takut ketinggiannya secara tidak langsung menmbuat salah satu polisi jatuh dan meninggal saat mereka mengejar penjahat di atap gedung. Agaknya Scottie merasa trauma.

Suatu ketika, seorang kawan lamanya bernama Gavin Elster memintanya untuk membututi istrinya bernama Medeleine Elster. Menutur Gavin, Medeleine sering sekali mencoba untuk bunuh diri. Gavin curiga bahwa Medeleine dirasuki oleh arwah nenek moyangnya yang dulu memiliki kehidupan tragis.
Meski awalnya menolak, akhirnya Scottie mau juga membantu Gavin dan memulai penyelidikan terhadap Medeleine. Hingga Scottie menyelamatkan Medeleine saat dia tanpa sadar menceburkan diri ke dalam sebuah sungai. Mungkin dari sana lah awal ketertarikan Scottie pada Medeleine.



Keduanya pun kemudian jatuh Cinta. sayangnya, sesuatu yang aneh dalam diri Medeleine membuat wanita itu tiba-tiba saja membawa Scottie ke sebuah menara gereja. Seperti dirasuki, Medeleine nekat berlari menuju ke atas menara. Sayangnya Scottie yang fobia ketinggian mengalami vertigo saat hendak mengejar Medelein. Namun ia dengan jelas bisa melihat seseorang menjerit sebelum jatuh dari ketinggian menara.

Medeleine meninggal seketika.

Scottie semakin merasa bersalah karena ia merasa gara-gara ia mengalami vertigo, satu lagi orang mati saat sebenarnya bisa ia cegah. Namun kasus Medeleine ditutup dengan menyatakan bahwa wanita itu bunuh diri.



Penyesalan Scottie kali ini lebih mendalam karena dia menyadari bahwa dia sangat mencintai Medeleine. Hingga seringkali dia salah melihat wanita lain seperti Medeleine. Namun suatu hari, Scottie mendapati seorang wanita yang mirip sekali dengan Medeleine. Hanya saja penampilannya agak berbeda. Dia bernama Judy Barton.

Scottie merasa kemiripan antara Judy dan Medeleine sangat luar biasa hingga dia mulai mendekati Judy. Gayung bersambut, Judy pun sepertinya mulai naksir dengan Scottie. Lama-lama Scottie semakin terobsesi dengan Medeleine dan dia ingin merubah penampilan Judy menjadi persis seperti Medeleine. Awalnya Scottie membayangkan bahwa Judy memang bisa dia jadikan pengganti Medeleine. Tetapi setelah melihat kalung yang dipakai Judy, segalanya mulai terasa salah bagi Scottie.

Judy memakai kalung yang sama dengan yang dimiliki Medeleine, dan hanya satu-satunya milik Medeleine. Siapa sebenarnya Judy? Bukankah Medeleine sudah meninggal bunuh diri? Bukankah Medeleine sama sekali tak memiliki saudara kembar?

Tonton dan temukan jawabannya!



Review


Kisah ini tentang seseorang yang mati dua kali. Bagaimana bisa? Karena film ini lahir dari tangan dingin sutradara film thriller legendaris; Alfred Hitchcock. Film ini bagi saya adalah yang paling menarik jika dibandingkan dengan Rare Window ataupun Psycho. Twistnya oke.

Bagian awal agak lambat dan membosankan. Agak tak masuk akal dengan memasukkan unsur supranatural seperti kerasukan yang diutarakan oleh Gavin. Tetapi lama-lama juga bikin penasaran dan membuat penonton menebak-nebak ending cerita yang sebenarnya.

Awalnya saya mengira bahwa endingnya adalah saat Scottie gagal menyelamatkan Medeleine di menara. Namun nyatanya masih ada bomb twist yang menanti selanjutnya. Film ini tentang menjebak seseorang yang merasa sedang menjebak. Kau akan merasa terkhianati dan ditipu mentah-mentah seperti Scottie ketika filmnya berakhir.



Scottie mempunyai kelemahan yang berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan Scottie sendiri pun tak pernah menyangka bahwa jika jatuh cinta bisa menghancurkan hidupnya sampai seperti itu.

Medeleine ini memang cantik sih, jadi wajar saja jika Scottie jatuh cinta setelah sekian lama membuntuti segala aktivitas Medeleine. Awalnya kisah cinta mereka terlihat sangat salah karena posisi Medeleine yang adalah istri Gavin. Saya menduga bahwa akan terjadi semacam skandal dan Gavin akan marah besar jika mereka ketahuan. Kenyataannya dugaaan hanya tinggal sangkaan. Karena twisnya akan memutarbalikkan segalanya.



Saya agak ngeri dengan sikap depresi Scottie setelah Medeleine bunuh diri. Dia nekat menjadikan Judy menjadi persis sekali dengan seorang Medeleine. Judy yang berambut cokelat ikal dipaksa untuk merubah rambutnya menjadi pirang bergelung rapi seperti rambut Medeleine. Hingga membelikannya pakaian yang mirip sekali seperti yang dikenakan Medeleine terakhir kali. Orang ini sebegitu patah hatinya hingga sepertinya sebentar lagi akan menjadi gila. Padahal suami Medeleine sendiri tampak tenang-tenang saja.



Si Judy pun karena sudah kepincut dengan Scottie, bersedia menuruti segala keinginan dari pria itu. Dalam hati dia bahkan mengharapkan jika dia dan Scottie bisa memiliki akhir yang bahagia berdua. Saya akan menjelaskan lebih lanjut di bagian selanjutnya. Bagian itu rawan sopiler. Jadi yang tidak mau efek twist film ini menguap, baca nanti saja setelah menontonnya.


Spoiler Alert!!

Kejadian yang sebenarnya adalah seperti ini. Jadi dari semula, Medeleine ini memang sudah meninggal. Ya. Dia dibunuh oleh suaminya sendiri yaitu si Gavin. Untuk menciptakan alibi, dia memanfaatkan kawan lamanya Scottie yang baru saja pensiun, setelah sebelumnya menyelidiki lebih dulu tentang phobia dan penyakit Scottie.



Gavin mulai merencanakan skenarionya dengan menyewa seorang wanita untuk menyamar menjadi Medeleine. Dan tebakanmu benar, wanita itu adalah Judy Barton. Gavin membuat Scottie terus membuntuti Medeleine palsu dan membuatnya yakin akan kecenderungan Medeleine untuk bunuh diri. Hingga pada hari yang sudah direncakan, Gavin sudah lebih dulu berada di atas menara gereja dengan tubuh asli Medeleine yang memang sudah tewas.



Dia menunggu saat Judy berlari seolah ketakutan hingga tiba di atas menara. Gavin tahu bahwa Scottie tak akan sanggup untuk naik ke puncak menara, sehingga setelah Judy sampai di atas, Gavin membuat Judy berteriak lalu menjatuhkan tubuh Medeleine ke bawah. Jadi jasad yang dilihat Scottie jatuh adalah Medeleine yang asli, bukan Medeleine yang selama ini dia tahu.

Gavin melakukannya dengan rapi sekali, sehingga para polisi dan pengadilan pun memutuskan bahwa istrinya murni bunuh diri, dengan mantan detektif yang menjadi saksi kuncinya.



Belakangan Scottie mulai menemukan Judy dan curiga bahwa wanita itu adalah Medeleine yang membuatnya jatuh cinta. Saat tanpa waspada Judy mengenakan kalung yang hanya dimiliki Medeleine, Scottie akhirnya membawa Judy ke tempat Medeleine bunuh diri dan memaksanya mengaku.

Mungkin karena Judy juga jatuh cinta pada Scottie, dengan ketakutan dia lantas mengakui bahwa dia disuruh Gavin melakukan penipuan terhadap Scottie. Saat itu Scottie malawan rasa fobia nya pada ketinggian dan menahan vertigonya hingga dia bisa menyeret Judy tiba di puncak menara. Dan saat Judy sudah mengutarakan penyesalannya serta Scottie nampaknya sudah mulai menerima, seseorang muncul mendadak di atap menara. Hal itu membuat Judy kaget hingga langkah kakinya tersandung dan dia terjun bebas dari atas menara.



Ternyata sosok yang muncul adalah biarawati yang sedang bertugas untuk membunyikan lonceng. Sayangnya, Judy sudah jatuh dan tak dapat tertolong lagi.

Menarik bukan? Meskipun Gavin begitu cerdas menembunyikan perbuatan jahatnya, dia tak akan pernah menduga bahwa kedua orang yang dimanfaatkannya akan saling jatuh cinta dan menghancurkan rencananya.



Cinta merubah kehidupan. Cinta merubah perangai seseorang. Cinta merubah nasib. Cinta pula yang membuat beberapa orang berasumsi bahwa Judy sengaja muncul di sekitar Scottie dan diam-diam ingin membuat Scottie menyadari bahwa dirinya adalah wanita yang sama yang dia cintai. Sayangnya cinta tak berpihak pada mereka, sehingga ketika baru saja Judy merasa dia mau hidup dengan penampilan yang sama dengan Medeleine, asal itu bisa membuat Scottie mencintainya dan mereka bisa hidup bahagia selamanya, dia sudah mati terlebih dahulu.

Biar bagaimanapun cinta tidak bisa bersanding dengan kebohongan. Kendati pun mereka saling mencintai karena adanya sebuah kebohongan. Ah, film ini dalam juga ternyata.



Film ini lagi-lagi dibintangi oleh James Stewart sebagai Scottie. Lalu ada Kim Novak sebagai Judy Barton/Medeleine Elster. Dan Tom Helmore sebagai si penulis skenario pembunuhan istrinya sendiri; Gavin Elster.

Acting Stewart yang yahud membuat saya percaya saat dia merasa jatuh cinta, lalu setelah cintanya pergi, dia depresi dan shock berat ketika tahu bahwa dirinya ditipu. Itu terasa nyata dan membuat saya merasakan apa dia rasakan. Walaupun film zaman dulu kan actingnya agak-agak lebay ya, tetapi tetap menikmati sisi suspense film menjelang ending. Oh ya, saya lebih suka Kim Novak versi blonde ala Medeleine. Lebih cocok buat wajahnya dibanding jadi brownie.



Sekian.

Delapan bintang!!

0 comments: