Review Film: Secret Window (2004)

Friday, 12 August 2016





Director: David Koepp
Writer: Stephen King (novel), David Koepp (screenplay)
Rating: PG-13 (for terror/violence and sexual content)
Genre: Mystery & Thriller
Stars: Johnny Depp, Maria Bello, John Turturro
Ratings:
IMDb: 6,6/10
Rotten Tomatoes: 5,5/10

PordNiar: 7/10







Sinopsis

Mort Rainey (Johnny Depp) sepertinya agak tertekan dengan perceraiannya dengan sang istri Amy Rainey (Maria Bello), sehingga memutuskan untuk menyendiri di sebuah rumah di pedalaman New York. Di sana, Mort yang memang seorang penulis novel, tiba-tiba didatangi oleh orang yang mengaku bernama John Shooter (John Turturro) yang menuduh Mort telah memplagiat novel karyanya.

Shooter mengklaim bahwa novel Mort yang berjudul ‘Secret Window’ menjiplak novelnya yang berjudul ‘Sowing Season’ secara keseluruhan, kecuali bagian ending yang berbeda. Mort yang awalnya seolah tidak peduli dan yakin bahwa Shooter hanya mengada-ada, lantas tertantang untuk membuktikan bahwa memang dirinya lah yang terlebih dahulu menulis ‘Secret Window’. Jadi, kalaupun ada tindak plagiasi, justru Shooter lah yang melakukannya.
Maka dari itu Shooter memberikan batas waktu pada Mort untuk mencari bukti bahwa memang novelnya telah diterbitkan lebih dulu. Mort masih tampak santai sampai suatu malam, ia menemukan anjingnya mati terbunuh.

Berikutnya, serangkaian teror pun terus mengahantui Mort, bahkan merenggut korban jiwa seorang manusia. Lantas, kecurigaan Mort mengarah pada Shooter. Lelaki yang memaksa Mort untuk mengganti ending cerita novel ‘Secret Window’ dengan ending cerita novel ‘Sowing Season’.
Bagaimana Mort menghadapi Shooter? Terutama saat lelaki itu mulai melibatkan Amy, mantan istrinya?  

Wajib nonton! Dijamin kaget sampe terbengong-bengong!




Review


Nonton ini tepat setelah setelah kelar nonton Hide and Seek.  Tidak menaruh ekspektasi apapun, namun cukup terhibur dengan film tentang seorang penulis ini.

Adegan diawali dengan Mort yang dituduh plagiat oleh Shooter. Hal ini menarik sekali, selain konflik utama sudah dijatuhkan di awal film, konfliknya juga cukup pelik, apalagi jika dialami oleh seorang penulis. Plagiasi adalah hal yang ditakutkan kebanyakan penulis, baik itu takut karyanya diplagiat ataupun takut jika karyanya ternyata, sengaja atau tidak, memplagiat atau mirip dengan karya orang lain, sehingga tampak seperti memplagiat. Silakan bingung dengan kalimat tadi. Tidak apa-apa.

Kembali ke cerita. Mort yang sedang kalut banget karena baru saja bercerai dengan istri yang, kelihatan sekali masih sangat dicintai dan diharapkannya ditambah sang mantan kini sudah punya pacar baru, bertambah senewen dengan ulah Shooter. Padahal Mort yakin betul bahwa novelnya terbit lebih dahulu. Apalagi sebelum diterbitkan, novelnya pernah nampang di sebuah majalah lama.



Mort and Amy



Saat Mort sedang ‘asyik’ mencari bukti itu, rupanya Shooter yang tidak sabaran sudah melakukan tindakan ekstrim. Mort menemukan anjingnya mati mengenaskan dan menduga bahwa itu adalah ulah si Shooter. Dengan panik, Mort yang rada paranoid ini segera menghubungi seorang detektif swasta bernama Ken Karsch. Namun mereka kehilangan jejak Shooter. Kemudian Mort ingat bahwa ia pernah bertemu dengan Shooter di sebuah lembah dan ada seseorang yang melihat mereka waktu itu. Ken lalu memutuskan untuk mencari saksi mata tersebut.

Sementara itu Mort terus mencari bukti bahwa dia tidak melakukan tindakan plagiasi. Satu-satunya bukti adalah majalah yang pernah memuat karya Mort. Sayangnya majalah itu disimpan di rumah mantan istrinya, dan Mort merasa ogah banget mendatangi rumah itu dan bertemu dengan pacar baru Amy. Maka ia meminta Amy untuk mencari dan mengirimkannya. Namun nahas, keesokan harinya Mort mendapat kabar bahwa rumah mantan istrinya terbakar habis. Bukti yang dibutuhkannya pun lenyap tak berbekas.


Mort and Ted


Mort makin yakin bahwa itu semua adalah ulah Shooter yang memang sengaja mencegahnya menemukan barang bukti. Mort segera menghubungi redaksi majalah yang memuat karyanya itu dan minta dikirimi salinannya. Saat pengiriman sedang diproses, Mort mendapat kejutan lagi. Dia menemukan Ken dan saksi mata yang melihat Mort sedang berdebat dengan Shooter, mati mengenaskan di dalam sebuah mobil. Saat itu Mort panik dan takut dituduh, sehingga dia mendorong mobil beserta mayat-mayatanya itu sampai jatuh ke laut.

Mort makin stress. Apalagi sewaktu dia sudah mendapatkan bukti yang menguatkannya. Sayangnya majalah itu telah dirobek tepat di bagian cerita karya Mort. Sehingga tak ada lagi bukti yang tersisa.
Satu-satunya cara lepas dari Shooter adalah dengan mengubah ending ‘Secret Window’ menjadi ending yang sama dengan ‘Sowing Season’ karena memang Shooter bersikeras bahwa dia tidak ingin siapapun merusak dan sembarangan mengganti ending ceritanya. Dia juga ingin Mort mengakui ke publik bahwa dia sudah melakukan plagiasi novel.


Mort and Shooter


Mort bimbang sendiri dengan keputusan apa yang harus diambilnya. Apakah tetap pada endingnya? Ataukah menggantinya dengan ending mengerikan seperti di dalam ‘Sowing Season’? Mort semula tidak tahu bahwa keputusannya nanti akan membawanya menghadapi ending yang berubah menjadi kenyataan.

Well, endingnya cukup pecahh dan bikin ngeri sekaligus terkesima dan.. pokoknya keren banget. Berbanding terbalik lah dengan Hide and Seek. Meskipun menurut saya formula cerita-nya sudah gampang tertebak. Tapi cukup seru sih untuk diikuti, karena penasaran siapa yang sebenarnya memplagiat karya siapa.

Walaupun memang ada beberapa bagian yang sedikit bertele-tele. Untung ada Johnny Depp yang actingnya selalu jempolan. Menghayati banget. Dia memang cocok memerankan karakter apa saja terutama yang rada selengean. Di film ini kita akan menemukan Johnny Depp sebagai penulis yang kehidupannya, ehm, kok, agak mirip saya ya? walaupun saya bukan penulis yang seperti penulis-penulis  lain di luar sana lakukan. Si Mort ini bisa seharian nulis atau seharian tidur. Bisa kerja di mana saja kapan saja dengan pakaian atau piama yang mungkin sudah dipakai berkali-kali dan jarang dicuci. Terkesan jorok? Yeah, beberapa orang menamainya proses kreatif. Terserah yang beberapa orang lain mau menyebutnya apa.


Mort yang paranoid


Yang pasti, menurut saya, penampilan Depp di sini adalah yang paling ganteng dan seger dibandingkan dengan penampilannya di film yang lain yang pernah saya tonton, well, meskipun saya cuma pernah nonton beberapa saja macam Pirates of Carribean, Alice in Wonderland, Dark Shadows, The Tourist, sama Charlie and the Chocolate Factory. Kharismanya sebagai penulis yang diam-diam punya jiwa ‘gila’nya itu dapet banget.

Ada yang bilang kalau film ini bukan apa-apa tanpa Jhonny Depp. Tapi saya merasa film ini dan aktornya saling melengkapi. Plotnya juga menarik kok, apalagi film ini diangkat dari salah satu karya Stephen King, tahu kan, penulis terkenal Amerika itu lho.




Seperti biasa, saya akan menbocorkan ending atau inti dari film ini. Spoiler Alert, jangan dibaca kalau belum nonton.


Morton Rainey (Johnny Depp)


Saya pernah bilang film ini saya tonton langsung setelah menonton film Hide and Seek. Kenapa? karena setelah menonton Hide and Seek yang keren banget, saya jadi tertarik dengan film lain dengan tema cerita yang serupa. Yes, Secret Window adalah cerita tentang D.I.D. Sudah banyak yang bisa disimpulkan dari kalimat itu.

Bahwa John Shooter tak lain dan tak bukan adalah Mort Rainey sendiri. Mungkin karena terlalu tertekan dengan perceraiannya dengan Amy, Mort jadi stress dan menciptakan karakter rekaannya sendiri yang pada akhirnya tidak bisa dikendalikan dan menguasai pikirannya.

Tidak pernah ada dua novel. Yang ada hanyalah ending yang berbeda. Karena rasa frustrasinya, mungkin Mort bingung antara ingin menjadikan ending novelnya kenyataan atau tidak. Hasutan baik dan buruk itu membuat karakter Mort terbelah dua. Mort yang ingin endingnya aman-aman saja, dan Shooter yang ingin endingnya tidak pernah dirubah-rubah lagi. Mungkin. Itu asumsi saya sih.

Sudah bisa diduga juga bahwa yang membunuh anjing dan detektif swasta tadi adalah Mort sendiri. Dia juga tega membakar rumah mantan istrinya. Untung istrinya waktu itu berhasil selamat.

By the way, cerita novelnya sendiri adalah tentang sepasang suami istri yang tinggal di semacam desa di New York. Suatu hari sang istri menemukan jendela rahasia di balik sebuah lemari kayu di dalam rumahnya. Ia ingin menjadikan halaman di balik jendela itu sebagai kebun nantinya. Namun endingnya, sang istri justru dibunuh dan dikuburkan di kebun di balik jendela rahasia itu.

Ending yang mengerikan? Yap. Dan tahu apa? yap, ending itu menjelma menjadi kenyataan. Shooter sepertinya mengambil alih pikiran Mort sepenuhnya demi mempertahankan ending novelnya  entah versi KW atau originalnya, saya sepertinya kurang nyimak. Lalu parahnya, waktu itu Amy datang ke rumah Mort untuk minta dia menandatangani surat cerai yang terus diulur-ulur sama Mort, tahu lah dia kan masih cinta belum bisa move on, tapi Amy justru diserang membabi buta oleh Mort. Sangat menegangkan apalagi waktu Ted, pacar baru Amy punya perasaan tidak enak dan buru-buru mengejar Amy. Saya kira saat itu Mort akan kalah, yah, kalau tidak mati terbunuh ya dijebloskan ke rumah sakit jiwa.





Tetapi... Ted justru dibunuh lebih dulu oleh Mort disaksikan Amy yang jejeritan. Lalu setelah itu giliran Amy yang juga dia lenyapkan dari muka bumi. Dan tebak, keduanya dikuburkan di kebun di balik jendela rahasia!!

Hiiiii..!!

Antagonis menang! Kapan lagi coba? Merindingnya sehabis membunuh dua orang lagi, Mort melanjutkan menulis cerita seolah tak pernah terjadi apa-apa. Lalu seorang Sheriff datang ke rumah Mort. Sepertinya dia dan seluruh orang di sekitarnya sudah tahu apa yang dilakukan Mort, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak. Kenapa? jangan tanya, saya tidak mudeng bagian yang ini. Si Sheriff memperingatkan Mort bahwa dia tidak bisa berbuat jahat lagi karena mereka semua sudah tahu belangnya. Tapi Mort justru cuek dan terus melaanjutkan menulis.

Ending yang creepy! Nekat amat itu Sheriff, ya!

Tujuh bintang!! selamat menonton bagi yang mau nonton. Selamat membaca bagi yang cuma kepengen tahu cerita tanpa menontonnya. Selamat juga bagi yang ulang tahun atau yang sedang menikah.


Review update in two weeks.

0 comments: