Review Film : El Cuerpo/ The Body (2012)

Friday, 30 December 2016





Director: Oriol Paulo
Writer: Oriol Paulo (screenplay) Lara Sendim (screenplay)
Rating: G
Genre: Thriller, Mystery, Suspense, Psychology
Stars: Jose Coronado, Hugo Silva, Belen Rueda, Aura Garrido
Ratings:
IMDb: 7,5/10
Rotten Tomatoes: 3,8/5

PordNiar: 9/10






Sinopsis 

Alex (Hugo Silva) baru saja kehilangan istrinya, Mayka Villaverde (Belen Rueda), yang mendadak meninggal karena serangan jantung. Banyak yang mencoba menghiburnya. Di lain sisi, terjadi sebuah kecelakaan yang melibatkan penjaga kamar mayat. Sebelum ditabrak sebuah taksi dan mengalami koma, penjaga itu rupanya tengah buru-buru berlari seperti dikejar sesuatu. Kemudian diketahui pula, pada malam itu, salah satu mayat menghilang. Mayat itu adalah mayat Mayka.

Ada banyak dugaan dibalik hilangnya mayat tersebut. Alex bahkan dibuatnya pusing tujuh keliling. Belum lagi karena penyelidikan berikutnya mengarah padanya. Dan menimbulkan kecurigaan bagi polisi atas penyebab meninggalnya wanita itu.

Mayka adalah seorang kaya raya yang bisa melakukan apa saja dengan kekuasannya. Bahkan suaminya pun tak bisa berkutik dan tertekan dengan semua keinginan istrinya. Karena jika Alex berani macam-macam, istrinya tidak segan-segan memecatnya dari perusahaan. Hal itu membuat Alex diam-diam menjalin hubungan dengan gadis yang jauh lebih muda darinya. Untuk pertama kalinya lelaki itu merasakan jatuh cinta setengah mati.

Kemudian seorang detektif yang juga pernah kehilangan istri dengan cara yang tragis, Jaime Pena (Jose Coronado) mulai menyelidiki hilangnya mayat tersebut. Dia semakin mencurigai Alex karena pada malam hari selang beberapaa jam semenjak istrinya meninggal, dia justru pergi dari rumah.

Perlahan, seiring penyelidikan, datanglah teror-teror yang menghantui Alex. Seperti surat dan pesan singkat yang hanya diketahui istrinya, hingga panggilan telepon dari nomor ponsel istrinya. Kilasan masa lalu tentang hubungannya dengan sang istri pun sedikit demi sedikit terkuak, hingga bagaimana kisah perselingkuhannya dengan gadis yang juga mahasiswanya sendiri; Carla Miller (Aura Garrido).

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mayat itu benar-benar hilang, atau sebetulnya, melarikan diri?
Film ini bagus banget. Twistnya bener-bener super gila!! Saya banyak terkecoh dengan alur cerita dan kesimpulan sesat yang coba dibenamkan film ini dalam benak saya. Recommended!!



Review

Review Film : The Orphanage (2007)

Friday, 16 December 2016







Director: J.A. Bayona
Writer: Sergio G. Sanchez (screenplay)
Rating: R (for some disturbing content)
Genre: Drama, Horror, Mystery, Suspense
Stars: Belen Rueda, Fernando Cayo, Roger Princep
Ratings:
IMDb: 7,6/10
Rotten Tomatoes: 7,4/10

PordNiar: 7,5/10








Sinopsis


Laura (Belen Rueda) dulunya tinggal di sebuah panti asuhan. Sepertinya dia punya kenangan dan ikatan yang sangat kuat dengan panti asuhan tersebut sehingga ketika dewasa dan memiliki suami, dia dan suaminya membeli panti tersebut setelah tutup dan lama terbengkalai.

Laura dan suaminya juga mengadopsi seorang anak bernama Simon (Roger Princep). Simon mengindap penyakit Aids yang harus terus meminum obatnya secara rutin. Selain itu, Laura dan suaminya juga ingin kembali membuka semacam panti asuhan bagi anak-anak dengan penyakit-penyakit kritis seperti Simon. 

Saat acara pembukaan rumah asuh tersebut, kejadian tak menyenangkan menimpa Laura. Dia bertemu seorang anak yang memakai baju persis sama dengan seragam panti asuhan yang dulu pernah Laura kenakan semasa kecil. Dan anak itu memakai penutup kepala menyeramkan. Laura mengira itu Simon yang sedang mengambek padanya. Tetapi anak itu kemudian mendorong Luara hingga terluka dan menguncinya di kamar mandi. Setalah itu, Simon menghilang.

Orang-orang terus berusaha mencarinya hingga ke gua di laut yang dekat dengan rumah mereka. tetapi nihil. Belakangan Laura yang percaya sekali bahwa Simon masih hidup, mulai berasumsi bahwa makhluk lain yang menghuni rumah besar bekas panti asuhan tersebutlah yang menembunyikan Simon.

Maka Laura mulai mencari di setiap ruang di penjuru rumah. suatu ketika, ia menemukan ruang bawah tanah dan terkejut setengah mati dengan apa yang ditemukannya di sana. Sebuah tindakan yang membuka kembali ingatan masa lalunya serta apa yang sebenarnya terjadi di panti asuhan itu sehingga akhirnya ditutup.

Wah, seru sekali ya, sekaligus mencekam. Ingin bertualang bersama Laura mencari Simon? Silakan langsung tonton filmnya.



Review

REVIEW FILM : DON’T BREATHE (2016)

Friday, 2 December 2016





Director: Fede Alvarez
Writer: Fede Alvarez, Rodo Sayagues
Rating: R (for terror, violence, disturbing content, and language including sexual references)
Genre: Horror, Mystery, Suspense
Stars: Stephen Lang, Jane Levy, Dylan Minette
Ratings:
IMDb: 7,3/10
Rotten Tomatoes: 7,1/10
PordNiar: 7,7/10






Sinopsis

Tiga orang anak muda dengan latar belakang kehidupan berbeda berkumpul untuk melakukan pencurian di rumah-rumah. Salah satu dari mereka adalah Alex, anak seorang petugas keamanan kompleks yang mengerti betul cara memenipulasi alarm tanda bahaya. Ada Money yang paling mata duitan dan menyebalkan, serta Rocky yang hidupnya boleh dibilang paling sulit. Mereka mengincar rumah-rumah yang sedang kosong dengan barang-barang berharga dan menjalankan aksinya dengan aman selama ini.

Kemudian Money mendengar rumor bahwa ada seorang mantan tentara  buta yang tinggal seorang diri di kompleks perumahan sepi. Tentara itu kabarnya menyimpan  uang tunai sejumlah 300.000 dolar di dalam rumahnya. Komplotan pemuda pemudi nakal ini tergiur. Meskipun awalnya ada berdebatan karena mereka biasanya tidak mencuri dalam bentuk uang. Itu akan masuk dalam kejahatan perampokan dan resikonya lebih besar.



Namun ketiganya akhirnya setuju. Mereka berpikir bahwa mencuri di rumah tentara yang buta akan sangat mudah.Tetapi dugaan mereka salah besar. Tentara yang juga baru saja kehilangan putri kesayangannya itu tidak selemah yang mereka kira. Malah dia yang mendominasi. Meski buta, dia sangat peka dan mampu melakukan apa saja untuk melindungi apa yang dimilikinya. Bagaimana nasib ketiga bocah pencuri ini? setelah masuk ke rumah tentara itu, apakah mereka bisa keluar dari sana hidup-hidup?

Don’t Breathe menebarkan ketegangan di sepanjang jalan cerita. Membuat kita tak tahu siapa yang sebenarnya harus dibela. Apakah sang protagonis, atau para antagonis? Atau malah membuat bingung dan tak bisa memutuskan mana yang antagonis dan yang protagonis?



Review

Review Film : The Great Hypnotist (2014)

Friday, 18 November 2016





Director: Leste Chen
Writer: Leste Chen, Peng Ren
Genre: Drama, Mystery, Thriller
Stars: Zheng Xu, Karen Mok, Zhong Lu
Ratings:
IMDb: 6,9/10
PordNiar: 7,5/10







Sinopsis:

Sebuah metode hipnotis bisa diterapkan untuk berbagai kebutuhan. Salah satunya adalah menghilangkan semacam trauma yang dialami manusia, ataupun menghilangkan pikiran-pikiran buruk yang masih membayangi sehingga kerap mengganggu kenyamanan hidup.

Hal itu terjadi di film asal china The Great Hypnotist. Menceritakan tentang Xu Ruining (Zheng Xu), seorang hipnoterapis  yang telah sukses menyembuhkan trauma dan ketakutan banyak pasiennya. Metode yang digunakannya kadang memang terlalu kasar dan intensif, tetapi berpengaruh dalam proses penyembuhan.

Suatu hari, guru besarnya (Zhong Lu) memintanya untuk menangani anak angkat temannya yang mengalami masalah dalam kejiwaannya. Sebelum itu beberapa hipnoterapis sudah menanganinya namun mereka menyerah. Karena pasien yang satu ini berbeda. Dia mengaku bisa melihat hantu. Tetapi tidak ada yang memercayainya.

Hal itu dibuktikan sendiri oleh Ruining ketika bertemu dengan pasien wanita bernama Ren Xiaoyan (Karen Mok). Dia yang penampilan luarnya tampak biasa-biasa saja, menganggap dirinya sehat jiwa raga. Namun, salah satu ciri pasien dengan kondisi kejiwaan yang terganggu adalah merasa bahwa dirinya baik-baik saja.

Runing pun hanya menganggap bahwa pengakuan Xiaoyan bisa melihat hantu hanyalah khayalan atau ilusi belaka. Dia hanya punya trauma yang harus segera disembuhkan kalau ingin jiwanya tidak rusak.

Tetapi kemudian, Ruining justru terkejut setengah mati saat sang pasien mengatakan bahwa dia melihat arwah dari orang-orang yang pernah menjadi masa lalu pria itu. Hal tersebut tidak pernah diketahui oleh orang asing. Bagaimana dia bisa tahu? apakah.. dia benar-benar bisa melihat... mereka?

Temukan jawabannya di film kece ini. you should watch it. Salah satu drama psikologis suspense yang keren!



Review:

Review Film : Lights Out (2016)

Friday, 4 November 2016





Director: David F. Sandberg
Writer: Eric Heisserer (screenplay)
Rating: PG-13 (for terror throughout, violence including disturbing images, some thematic material, and brief drug content)
Genre: Horror, Suspense
Stars: Teresa Palmer, Gabriel Bateman, Maria Bello
Ratings:
IMDb: 6,5/10
Rotten Tomatoes: 6,3/10

PordNiar: 8/10








Sinopsis

Sebagian orang merasa takut dengan kegelapan. Karena dalam kegelapan, kadang memunculkan pikiran-pikiran aneh yang mengerikan. Namun, apa jadinya kalau keanehan itu bukan sekadar ada dalam pikiran?

Seorang anak lelaki bernama Martin (Gabriel Bateman) mengalaminya. Dia melihat sesuatu yang menyeramkan di rumahnya saat gelap. Namun jika cahaya dinyalakan, maka makhluk itu akan menghilang. Makhluk itu berkeliaran di rumahnya. Menakutinya. Menyakitinya. Dan yang lebih mengejutkan, makhluk itu adalah Diana, teman dari sang ibu.

Karena ketakutan, Martin mendatangi kakak angkatnya, Rebecca (Teresa Palmer) dan meminta pertolongan. Dari sana dimulailah perjalanan mereka mencari tahu siapa sebenarnya Diana. Penyelidikan yang kemudian mengarahkan mereka pada masa lalu sang ibu yang mengejutkan.
Seru lho filmnya. Horror, thriller, romance, dan dramanya seimbang. Dapet semua kerennya!!




Review

REVIEW FILM : VERTIGO (1958)

Friday, 21 October 2016




Director: Alfred Hitchcock
Writer: Alec Coppel (screenplay), Samuel A. Taylor (screenplay)
Rating: PG (for violence content)
Genre: Classic, Drama, Mystery & Suspense, and Romance
Stars: James Stewart, Kim Novak, Tom Helmore
Ratings:
IMDb: 8,4/10
Rotten Tomatoes: 8,8/10

PordNiar: 8/10






Sinopsis

Seorang detektif amerika bernama John ‘Scottie’ Ferguson memutuskan untuk pensiun dini. Dia merasa gagal saat menjalankan tugas. Penyakit vertigo dan takut ketinggiannya secara tidak langsung menmbuat salah satu polisi jatuh dan meninggal saat mereka mengejar penjahat di atap gedung. Agaknya Scottie merasa trauma.

Suatu ketika, seorang kawan lamanya bernama Gavin Elster memintanya untuk membututi istrinya bernama Medeleine Elster. Menutur Gavin, Medeleine sering sekali mencoba untuk bunuh diri. Gavin curiga bahwa Medeleine dirasuki oleh arwah nenek moyangnya yang dulu memiliki kehidupan tragis.
Meski awalnya menolak, akhirnya Scottie mau juga membantu Gavin dan memulai penyelidikan terhadap Medeleine. Hingga Scottie menyelamatkan Medeleine saat dia tanpa sadar menceburkan diri ke dalam sebuah sungai. Mungkin dari sana lah awal ketertarikan Scottie pada Medeleine.



Keduanya pun kemudian jatuh Cinta. sayangnya, sesuatu yang aneh dalam diri Medeleine membuat wanita itu tiba-tiba saja membawa Scottie ke sebuah menara gereja. Seperti dirasuki, Medeleine nekat berlari menuju ke atas menara. Sayangnya Scottie yang fobia ketinggian mengalami vertigo saat hendak mengejar Medelein. Namun ia dengan jelas bisa melihat seseorang menjerit sebelum jatuh dari ketinggian menara.

Medeleine meninggal seketika.

Scottie semakin merasa bersalah karena ia merasa gara-gara ia mengalami vertigo, satu lagi orang mati saat sebenarnya bisa ia cegah. Namun kasus Medeleine ditutup dengan menyatakan bahwa wanita itu bunuh diri.



Penyesalan Scottie kali ini lebih mendalam karena dia menyadari bahwa dia sangat mencintai Medeleine. Hingga seringkali dia salah melihat wanita lain seperti Medeleine. Namun suatu hari, Scottie mendapati seorang wanita yang mirip sekali dengan Medeleine. Hanya saja penampilannya agak berbeda. Dia bernama Judy Barton.

Scottie merasa kemiripan antara Judy dan Medeleine sangat luar biasa hingga dia mulai mendekati Judy. Gayung bersambut, Judy pun sepertinya mulai naksir dengan Scottie. Lama-lama Scottie semakin terobsesi dengan Medeleine dan dia ingin merubah penampilan Judy menjadi persis seperti Medeleine. Awalnya Scottie membayangkan bahwa Judy memang bisa dia jadikan pengganti Medeleine. Tetapi setelah melihat kalung yang dipakai Judy, segalanya mulai terasa salah bagi Scottie.

Judy memakai kalung yang sama dengan yang dimiliki Medeleine, dan hanya satu-satunya milik Medeleine. Siapa sebenarnya Judy? Bukankah Medeleine sudah meninggal bunuh diri? Bukankah Medeleine sama sekali tak memiliki saudara kembar?

Tonton dan temukan jawabannya!



Review

Review Film : Donnie Darko (2001)

Friday, 7 October 2016




Director: Richard Kelly
Writer: Richard Kelly
Rating: R (for language, some drug use and violence)
Genre: Comedy, Mystery & Suspense, Science Fiction & Fantasy, Romance
Stars: Jake Gyllenhaal, Jena Malone, Mary McDonnell
Ratings:
IMDb: 8,1/10
Rotten Tomatoes: 7,5/10

PordNiar: 7,9/10






Sinopsis 

Donnie Darko adalah seorang remaja yang sedari awal memang sudah cukup mengalami masalah pergaulan dan boleh dibilang masih di ambang penemuan jati diri. Hidupnya biasa-biasa saja sampai suatu malam dia bertemu dengan sesosok manusia yang mengenakan kostum kelinci. Jangan bayangakan kelinci yang imut-imut, karena kelinci yang ini agak seram, bernama Frank. Semula Donnie berpikir bahwa makhluk aneh itu hanyalah halusinasinya. Apalagi saat makhluk itu memberitahunya bahwa dunia akan berakhir dalam kurun waktu tertentu.

Tentu saja Donnie tidak serta merta percaya. Dia menganggap makhluk itu angin lalu. Namun semua berubah, bukan karena negara api menyerang, tetapi karena makhluk berkostum kelinci itu terus memengaruhi Donnie untuk melakukan hal-hal buruk di sekitarnya. Bahkan sampai membuat seorang yang dikasihinya terbunuh.

Saat itulah Donnie mulai mengetahui siapa yang ada di balik kostum kelinci yang serem itu. Semoga penasaran, ya. Ini film yang punya rating bagus di mana-mana. Tapi memang rada mikir filmnya. Ayo nonton, saya yang kadang nggak punya pikiran aja berani nonton :v :v



Review

Review Film : 12 Angry Men (1957)

Friday, 23 September 2016





Director: Sidney Lumet
Writer: Reginald Rose (story and screenplay)
Rating: PG
Genre: Classic, Drama, Psychology
Stars: Henry Fonda, Lee J. Cobb, Martin Balsam
Ratings:
IMDb: 8,9/10
Rotten Tomatoes: 8,9/10

PordNiar: 8.5/10





Sinopsis 

Berkisah tentang seorang bocah yang diduga melakukan tindak kejahatan pembunuhan kepada ayahnya sendiri. bukti dan saksi yang terbukti memberatkan anak tersebut. Namun bersalah atau tidak nya anak itu ditentukan oleh 12 dewan juri yang netral dan berasal dari berbagai kalangan dan profesi.

Keputusan mereka haruslah bulat. Mutlak. Tanpa perbedaan. Jeda waktu penentuan digunakan para juri untuk beristirahat di sebuah ruangan tertutup. Namun, saat kesebelas juri sudah menentukan bahwa anak itu bersalah, satu orang juri justru menyatakan pendapatnya bahwa si anak tidak bersalah.

Mulai dari perbedaan pendapat inilah, 12 juri itu membuka diskusi yang cukup panjang. Menentukan nasib seorang anak yang hidup dan matinya ada di tangan mereka.
Benarkah anak itu memang membunuh ayahnya? apa alasan yang mendasari salah satu juri itu menganggap si anak tidak bersalah?



Review

Review Film: MISERY (1990)

Friday, 9 September 2016




Director: Rob Reiner
Writer: Stephen King (novel), William Goldman (screenplay)
Rating: R (for adult situations/language, violence)
Genre: Drama, Mystery, Suspense
Stars: James Caan, Kathy Bates, Richard Farnsworth
Ratings:
IMDb: 7,8/10
Rotten Tomatoes: 7,5/10
PordNiar: 7/10





Sinopsis

Seorang penulis roman terkenal, Paul Sheldon (James Caan) mengalami kecelakaan di jalanan di tenga badai salju, setelah selesai menulis kisah terakhirnya dari seri berjudul Misery. Beruntung, seseorang datang menolongnya dan merawanya di rumahnya.

Penolong itu adalah seorang wanita bernama Annie Wilkes (Kathy Bates) yang mengaku fans nomer satu dari novel-novel Misery Paul Sheldon. Paul yang mengalami patah kaki dan punggung awalnya merasa berterima kasih pada Annie yang telah menyelamatkan nyawanya. Dia bahkan membiarkan wanita itu untuk membaca novel terbarunya yang bahkan belum ia serahkan pada penerbit.

Dan dari sana lah keberuntungan Paul menjadi bencana. Annie yang adalah fans fanatik dari Misery marah besar karena dalam novel barunya, Paul memutuskan untuk mengakhiri kisah dengan mematikan sosok Misery. Annie tidak terima dan mulai memaksa Paul untuk mengganti ceritanya.
Apakah Paul akan menuruti permintaan tidak masuk akal dari penggemarnya itu? apalagi ternyata sedari awal, Annie memang bukanlah sosok biasa. Ia memiliki track-record mengerikan dalam sejarah hidupnya.

Penasaran dengan nasib Paul dan siapa sebenarnya Annie? simak reviewnya dan tonton filmnya!!



Review

Review Film: We Need to Talk About Kevin (2011)

Friday, 26 August 2016







Director: Lynne Ramsay
Writer: Lionel Shriver (novel), Lynne Ramsay & Rory Stewart (screenplay)
Rating: R (for disturbing violence and behaviour, some sexuality and language)
Genre: Drama & Thriller
Stars: Tilda Swinton, John C. Reilly, Ezra Miller
Ratings:
IMDb: 7,5/10
Rotten Tomatoes: 7,4/10
PordNiar: 7/10






Sinopsis

Seorang wanita bernama Eva yang hidup sebatang kara terus dihantui mimpi buruk. Saat terbangun, ia selalu menemukan darah yang memenuhi barang-barang di rumahnya; baik itu kaca mobil, dinding rumah, lantai rumah, bahkan sekujur tubuhnya sendiri. Berkali-kali ia berusaha membersihkan darah-darah itu.

Seluruh tetangga dan warga sekitar yang ditemuinya memandangnya aneh dan seolah ngeri. Beruntung ia masih mampu melanjutkan hidupnya dan mencoba mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya. Setelah beberapa pekerjaan menolaknya, ia akhirnya diterima di sebuah perusaan kecil sebagai copy writer.

Namun tetap saja, hal itu tak merubah pandangan orang-orang di sekitar padanya, bahkan ada yang tidak segan-segan untuk meninjunya di jalan. Mereka semua terlihat membencinya. Apa yang sebetulnya sudah ia lakukan?

Mengapa benda-benda miliknya selalu ditemukannya berlumuran darah? Dan ia dengan frustrasi membersihkannya seolah sedang berusaha membersihkan dosa-dosanya. Tak ada yang pernah menyangka bahwa ia dulunya adalah seorang wanita yang sempat memiliki keluarga. Ke mana perginya keluarganya itu?

Okay, kali ini sepertinya, we need to talk about Kevin.



Review

Review Film: Secret Window (2004)

Friday, 12 August 2016





Director: David Koepp
Writer: Stephen King (novel), David Koepp (screenplay)
Rating: PG-13 (for terror/violence and sexual content)
Genre: Mystery & Thriller
Stars: Johnny Depp, Maria Bello, John Turturro
Ratings:
IMDb: 6,6/10
Rotten Tomatoes: 5,5/10

PordNiar: 7/10







Sinopsis

Mort Rainey (Johnny Depp) sepertinya agak tertekan dengan perceraiannya dengan sang istri Amy Rainey (Maria Bello), sehingga memutuskan untuk menyendiri di sebuah rumah di pedalaman New York. Di sana, Mort yang memang seorang penulis novel, tiba-tiba didatangi oleh orang yang mengaku bernama John Shooter (John Turturro) yang menuduh Mort telah memplagiat novel karyanya.

Shooter mengklaim bahwa novel Mort yang berjudul ‘Secret Window’ menjiplak novelnya yang berjudul ‘Sowing Season’ secara keseluruhan, kecuali bagian ending yang berbeda. Mort yang awalnya seolah tidak peduli dan yakin bahwa Shooter hanya mengada-ada, lantas tertantang untuk membuktikan bahwa memang dirinya lah yang terlebih dahulu menulis ‘Secret Window’. Jadi, kalaupun ada tindak plagiasi, justru Shooter lah yang melakukannya.
Maka dari itu Shooter memberikan batas waktu pada Mort untuk mencari bukti bahwa memang novelnya telah diterbitkan lebih dulu. Mort masih tampak santai sampai suatu malam, ia menemukan anjingnya mati terbunuh.

Berikutnya, serangkaian teror pun terus mengahantui Mort, bahkan merenggut korban jiwa seorang manusia. Lantas, kecurigaan Mort mengarah pada Shooter. Lelaki yang memaksa Mort untuk mengganti ending cerita novel ‘Secret Window’ dengan ending cerita novel ‘Sowing Season’.
Bagaimana Mort menghadapi Shooter? Terutama saat lelaki itu mulai melibatkan Amy, mantan istrinya?  

Wajib nonton! Dijamin kaget sampe terbengong-bengong!




Review

Review Film: Hide and Seek (2005)

Friday, 29 July 2016




Director: John Polson
Writer: Ari Schlossberg, Barry Josephson 
Rating: R (for frightening sequences and violence)
Genre: Mystery & Suspense
Stars: Robert De Niro, Dakota Fanning, Famke Janssen
Ratings:
IMDb: 5,9/10
Rotten Tomatoes: 3,1/5
PordNiar: 8/10




Sinopsis:

Setelah menemukan istrinya mati bunuh diri di kamar mandi, Dr. David Callaway (Robert De Niro) membawa putrinya, Emily Callaway (Dakota Fanning), yang masih berusia 9 tahun pindah dari kota New York. David yang merupakan seorang psikolog itu rupanya ingin menghilangkan trauma Emily yang juga menyaksikan kejadiaan tragis tersebut.

Mereka tinggal di sebuah rumah luas dikelilingi oleh hutan dan rawa, agak jauh dari tetangga sekitar. Awalnya, David merasa semua berjalan normal, meski Emily masih terlihat sangat pendiam dan depresi. Namun suatu hari, sebuah teror mulai mengusik mereka. Berasal dari teman khayalan Emily yang disebutnya ‘Charlie’.
Charlie yang awalnya membuat Emily senang dengan mengajaknya bermain petak umpet, lama kelamaan menjadi sangat menakutkan bagi gadis kecil itu. Siapa sebenarnya Charlie? Mengapa ia melarang Emily untuk menceritakan tentangnya pada David?

Ayo main tebak-tebakan dan tonton sampai akhir!!


Review: